Temui Planet Aneh yang Kehilangan Bentuk Seperti Komet!

Temui Planet Aneh yang Kehilangan Bentuk Seperti Komet!
Planet berbentuk komet

Penemuan Planet yang Sedang Terurai dengan Ekor Seperti Komet

Astronom di luar angkasa baru saja menemukan sebuah planet yang berada sekitar 140 tahun cahaya dari Bumi dan sedang mengalami proses disintegrasi yang sangat cepat. Planet ini, yang dinamakan BD+05 4868 Ab, memiliki massa yang setara dengan Mercury, namun mengorbit sekitar 20 kali lebih dekat dengan bintangnya dibandingkan jarak Mercury ke Matahari. Menariknya, planet ini menyelesaikan satu orbit hanya dalam waktu 30,5 jam!

Kondisi Ekstrem

Karena jaraknya yang sangat dekat dengan bintangnya, planet ini kemungkinan besar ditutupi oleh magma yang terus mendidih ke luar angkasa. Saat planet ini melintas, ia kehilangan sejumlah besar mineral dari permukaannya dan seolah-olah menguap.

Astronom menggunakan satelit NASA, TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite), untuk mendeteksi planet ini. TESS memantau bintang-bintang terdekat dan mendeteksi transit—penurunan cahaya bintang yang dapat mengindikasikan adanya planet yang mengorbit. Khusus untuk planet ini, sinyal yang terlihat memberikan pola transit yang aneh.

Ekor Seperti Komet

Marc Hon, seorang peneliti di MIT, menjelaskan bahwa "panjang ekor yang dihasilkan sangatlah besar, mencapai hingga 9 juta kilometer, yang kurang lebih setara dengan setengah orbit planet itu." Saat planet tersebut berputar mengelilingi bintangnya, ia kehilangan material seberat Gunung Everest setiap kali mengorbit. Jika proses ini terus berlanjut, para peneliti memprediksi planet ini dapat sepenuhnya hancur dalam waktu sekitar 1 hingga 2 juta tahun ke depan.

Temuan Tidak Terduga

Proses penemuan planet ini bukanlah hal yang disengaja. Hon mengatakan, "Kami tidak mencari planet seperti ini. Kami melakukan penelitian biasa dan secara tidak sengaja menemukan sinyal aneh ini." Sinyal planet ini menunjukkan pola transit yang tidak biasa, di mana kecerahan bintang kembali normal dalam waktu yang lebih lama dari yang diharapkan.

Masalah Gravitasi

Karena massanya yang relatif kecil—antara Mercury dan Bulan—BD+05 4868 Ab memiliki gravitasi yang lemah. Akibatnya, planet ini dengan mudah kehilangan massa dan gravitasi yang ada terus menurun, mempercepat proses disintegrasi. Menurut Shporer, "ini adalah proses yang terus menerus berlanjut dan semakin memburuk."

Penelitian Lanjutan

Penemuan ini sangat menarik karena dari hampir 6.000 planet yang sudah ditemukan, hanya ada tiga planet lain yang juga sedang mengalami disintegrasi. BD+05 4868 Ab memiliki ekor terpanjang di antara planet-planet tersebut, memperlihatkan proses penguapan yang paling parah.

Planet ini juga menarik untuk diamati lebih lanjut menggunakan Teleskop James Webb (JWST) NASA, yang mampu menganalisis komposisi mineral dari debu yang tertinggal. Observasi lebih lanjut terhadap BD+05 4868 Ab akan dilakukan oleh Hon dan mahasiswa pascasarjananya, Nicholas Tusay, untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai kemungkinan keberadaan planet lain yang serupa.

Kesimpulan

Penemuan BD+05 4868 Ab memberikan wawasan baru mengenai dinamika planet dan bagaimana kondisi ekstrem dapat mempengaruhi kehidupan di luar angkasa. Jika proses disintegrasi ini terus berlanjut, kita mungkin akan menyaksikan kehampaan planet ini dalam waktu dekat, menjadikannya objek penelitian yang menarik dan penuh misteri.

Read more